Pengabdian kepada masyarakat merupakan elemen dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian terhadap masyarakat diharapkan menjadi kegiatan berkesinambungan untuk membantu masyarakat dalam menangani permasalahan yang mereka hadapi dan menjadisalah satu kewajiban dosen untuk berkontribusi kepada masyarakat.
Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju(Sri Maharani, 2020). Rendahnya asupan zat besi sering terjadi pada orang-orang yang mengkonsumsi bahan makanan yang kurang beragam, seperti protein(Yuliana Salman et al., 2014). Anemia defisiensi zat besi lebih banyak terjadi pada remaja putri dibanding remaja putra dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya dan sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga membutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak(Dwi Astuti and Ummi Kulsum, 2020).
Permasalahan yang dihadapi desa Binaan Fakultas Kedokteran Untirta saat ini antara lain masih kurangnya pengetahuan remaja mengenai anemia maka dinilai perlu memberikan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada remaja untuk mencegah terjadinya anemia pada remaja.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dilakukan di Desa Binaan Lempuyang Kecamatan Tanara Kabupaten Serang pada hari Rabu, 31 Maret 2021. Metode penyuluhan yaitu dengan metode ceramah dan pembagian leaflet kepada peserta penyuluhan. Jumlah peserta yang hadir yaitu 20 orang.

Gambar 1. Jarak Lokasi Pengabdian dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kegiatan penyuluhan ini bertujuan agar remaja memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya pencegahan anemia. Pada pengabdian masyarakat ini dilakukan pendidikan kesehatan kepada remaja putri mengenai pencegahan anemia para remaja. Materi penyuluhan yang diberikan yaitu : 1)Pengertian Anemia; 2) Tanda dan Gejala Anemia; 3) Dampak Anemia pada Remaja Putri; 4) Remaja Putri lebih berisiko menderita Anemia; 5) Tips mencegah anemia.

Anemia gizi adalah suatu keadaan dengan kadar hemoglobin darah yang lebih rendah daripada normal sebagai akibat ketidakmampuan jaringan pembentuk sel darah merah dalam produksi guna mempertahankan kadar hemoglobin pada tingkat normal(Elmarossa Dinda Sephia, 2020). Tanda dan gejala anemia yaitu: Lemas dan cepat Lelah; Sakit kepala dan pusing; Sering mengantuk, misalnya mengantuk setelah makan; Kulit terlihat pucat atau kekuningan; Detak jantung tidak teratur; Napas pendek; Nyeri dada; dan Dingin di tangan dan kaki. Selain itu, secara khusus anemia yang dialami remaja putri akan berdampak lebih serius, mengingat mereka adalah para calon ibu yang akan hamil dan melahirkan seorang bayi, sehingga memperbesar risiko kematian ibu melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).

Namun, dibandingkan remaja putra, remaja putri berisiko lebih tinggi mengalami anemia. Salah satu alasannya karena remaja putri sudah mengalami menstruasi setiap bulannya. Menstruasi menyebabkan hilangnya banyak sel darah merah dari dalam tubuh.
Beberapa tips sederhana untuk menjaga tubuh agar tidak kekurangan darah, diantaranya adalah : 1) Mengonsumsi makanan yang kaya zat besi; 2) Mengonsumsi makanan yang dapat membantu menyerap zat besi; 3) Hindari minum teh atau kopi ketika makan; 4) Minum satu tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat sedang haid; 5) Bila merasakan tanda dan gejala anemia segera konsultasi ke dokter untuk diberikan pengobatan.

Pelaksanaan pengabdian kepada mayarakat di Desa Lempuyang yang dilakukan oleh dosen Prodi Gizi Fakultas Kedokteran Untirta berjalan dengan baik. Peserta yang hadir antusias dalam membaca leaflet anemia yang diberikan. Kegiatan ini memberikan pengalaman yang baik kepada para peserta untuk mencegah terjadinya anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi Astuti, Ummi Kulsum, 2020. Pola Menstruasi Dengan Terjadinya Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 11, 314–327.
Elmarossa Dinda Sephia, 2020. Pengaruh Pemberian Sari Kurma (Phoenix Dactylifera) Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal Medika Hutama 2, 377–381.
Sri Maharani, 2020. Penyuluhan Tentang Anemia pada Remaja. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) 2, 1–3.
Yuliana Salman, Rosihan Anwar, Mijdefi Pauzi, 2014. Asupan Zat Besi, Protein dan Vitamin C Sebagai Faktor Resiko Terjadinya Anemia pada Siswi di MTS Al- Amin Martapura Kabupaten Banjar Tahun 2013. Jurkessia V, 7–12.